Jaka Perkasa, Lc., M. Ag.
Kepala Divisi Keagamaan, Sosial, dan Kemasyarakatan Al-Azhar Cairo Palembang
Pandemi Covid-19 masih melanda dunia dan belum terlihat akan berakhir dalam waktu dekat, maka menjaga imunitas tubuh agar bisa terhindar dari paparan virus menjadi sebuah ikhtiar wajib. Secara fisik manusia membutuhkan imun yang baik untuk melawan virus di tubuh.
Sebagai contoh dalam menjaga imunitas tubuh, seorang guru harus menghindari beberapa hal yang dapat melemahkan sistem imunitas pada tubuh, seperti tekanan yang muncul akibat banyaknya deadline yang harus diselesaikan. Tekanan itu akan memicu produksi hormon kortisol. Tidak kalah penting asupan vitamin yang berasal dari buah, susu, dan sayur atau mungkin suplemen tambahan yang membuat tubuh lebih bertenaga.
Sebagai seorang muslim tentu selain ikhtiar fisik menjaga imun, perlu juga penjagaan secara non fisik yaitu peningkatan iman agar menjadi jiwa-jiwa kuat dan siap dengan kondisi apapun. Imam akan menjadi pondasi hidup dan kekuatan bagi jiwa seorang muslim.
Allah SWT menitipkan iman pada jiwa seorang hamba yang merupakan anugerah terindah yang didapatkan oleh manusia. Karena ini dapat menjadi garansi surga bagi yang menjaga imannya sampai akhir hayatnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang kalimat akhir yang terucap adalah kalimat tauhid (لا إله إلا الله) maka dia akan masuk ke dalam surga,” artinya seseorang yang beriman ketika ada iman dalam dirinya walau mungkin maksiatnya juga banyak, maka tetap ending-nya di akhirat nanti akan mendapatkan surga.
Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW seolah menegaskan kembali,
ولا يدخل النار من كان فى قلبه مثقال ذرة من إيمان
“Dan tidak akan masuk neraka, seseorang yang mempunyai iman walaupun sekecil biji sawi” (HR. At Turmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Iman manusia bersifat fluktuatif. Tak jarang berubah. Terkadang naik, namun sering kali turun. Karena iman manusia akan sangat tergantung dengan manusia itu sendiri. Ikhtiar manusia dalam menjaga iman tetap dalam kondisi baik merupakan kewajiban yang tidak boleh diabaikan.
Usaha yang dapat dilakukan untuk menjadikan iman tetap baik dan bahkan terus naik dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan mendengarkan hikmah tausiah yang bisa memberikan trigger dan motivasi dalam meningkatkan iman kepada Allah SWT.
Adapun dalam langkah meningkatkan iman di lingkungan Sekolah Islam Al Azhar Cairo Palembang bersama Divisi Humas dan Keagamaan membuat program Tawashi bil Haq, yang artinya saling menasehati dan mengingatkan dalam kebenaran yang disampaikan secara singkat setelah kegiatan shalat zuhur berjamaah di Masjid Ash Shobirin.
Dalam program ini memberi kesempatan setiap guru dengan latar belakang pendidikan Agama memberikan tausiah sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam waktu maksimal sepuluh menit dengan tema-tema faktual dan kekinian dengan menggunakan dalil-dalil Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Kegiatan tausiah diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para guru untuk bisa mentransformasi ilmu agama yang pernah mereka pelajari dan berbagi kepada sesama guru, karyawan dan jama’ah Masjid Ash Shobirin di Sekolah Islam Al Azhar Cairo Palembang.
Selain untuk mengasah kemampuan public speaking para guru, kegiatan ini juga merupakan bentuk dari pemenuhan kewajiban sebagai seorang muslim dalam saling menasehati tentang kebenaran sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an surat Al Ashr ayat 3.
إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتاصوا بالحق وتواصوا بالصبر
Artinya: kecuali mereka yang beriman, beramal shaleh, saling menasehati tentang kebenaran dan saling menasehati tentang kesabaran.
Sehingga ucapan terbaik yang keluar dari seorang adalah berupa ucapan yang mengajak manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT,
ومن أحسن قولا ممن دعا إلى الله وعمل صالحا وقال إننى من المسلمين
Artinya: Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebaikan dan berkata, ”sungguh aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri).” (Q.S Fushhilat: 33)
Dalam kesempatan tausiah ini berbagai tema disampaikan oleh dewan guru dengan berbagai kekhasan tersendiri untuk dapat menarik perhatian para jama’ah. Dengan kesadaran penuh bahwa disana sini tentu banyak kekurangan. Namun, itulah bagian dari proses yang dilalui oleh seorang da’i (pendakwah) dalam menyampaikan pesan-pesan ilahiah. Tentunya akan menemui berbagai kendala dan tantangan.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan iman dan imun adalah dengan saling menasehati, sebagaimana yang Allah sampaikan dalam surah Adz Dzariat ayat 55. Maka program Tawashi bil Haq merupakan sarana yang baik untuk mengisi ruhiah dalam rangka saling mengingatkan,” ungkap Kgs. Fadlillahi Akbar, S.Psi., M.M., Ketua Yayasan Tehnik Kimia Palembang usai shalat zuhur di Masjid Ashobirin.
“Program ini tentunya mempunyai banyak manfaat, selain sebagai wadah saling menasehati, juga menjadi ajang bagi para guru untuk mengasah kemampuan komunikasi dalam berdakwah. Saya berharap semoga program ini dapat berjalan istiqomah serta untuk menjaganya perlu didukung segenap warga sekolah, mulai dari pimpinan, guru, staf dan karyawan baik laki-laki maupun perempuan, ada yang menyampaikan ada pula yang menghadiri dan mendengarkan. Jadikan pula momentum ini sebagai sarana untuk bersilaturrahim dan saling menguatkan ukhuwah sesama warga sekolah juga sebagai keharusan memakmurkan rumah Allah,” tambahnya merangkul semua stakeholder untuk menghidupkan program ini.
Yang terpenting adalah keinginan untuk belajar dan terus menempa diri. Bukan masalah bagus atau tidaknya penyampaian sebuah materi, melainkan bagaimana setiap kalimat yang diucapkan dan didakwahkan akan menjadi saksi bahwa amanah dakwah telah disampaikan. Semoga menjadi pemberat timbangan kebaikan di hadapan Allah SWT di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal’alamin.
© 2024 Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Palembang