BUDAYALAH LITERASI INDONESIA

Oleh :

Endang Ridhayani, S.Sos, S.Pd

Guru Pgtk Islam Al-Azhar Cairo Palembang

Kami Putra Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia. Penggalan isi sumpah pemuda yang diproklamirkan pada tanggal 28 Oktober 1928 penuh sarat makna. Bagaimana tidak? Para pemuda yang berasal dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang beragam pula berjuang menyatukan visi misi melebur menjadi satu bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

            Bahasa Indonesia melekat hingga kini dan dijadikan sebagai alat komunikasi pemersatu bangsa. Berbicara mengenai bahasa erat kaitannya dengan literasi dimana bahasa dapat dituangkan ke dalam tulisan-tulisan yang dapat dibaca oleh khalayak. Jenis pengelompokkan tulisan pun beragam jika dilihat dari tingkatan umur misalnya cerita bergambar, komik, novel, biografi, autobiografi dan lain-lain.

            Mungkin ada yang bertanya-tanya pendefinisian dari kata literasi itu sendiri. Menurut Aberta, literasi ialah kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan keterampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

            Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan membaca buku apalagi membaca buku yang berkualitas dan layak baca. Menurut Jacqueline Kennedy Onassis “Ada banyak cara kecil untuk memperbesar dunia anak anda. Cinta buku adalah yang terbaik dari semuanya”. Dengan membaca buku bukan semata-mata hanya menambah pengetahuan saja melainkan dapat menambah pembendaharaan kata, meningkatkan daya imajinasi dan berpikir kritis, memperoleh informasi-informasi sejarah ataupun teori-teori para pendahulu, membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat, menumbuh kembangkan budaya literasi di tengah-tengah masayarakat secara luas dan sebagainya.

            Sayangnya, Indonesia menempati rangking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis  Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

            “Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62, ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Mendagri), Suhajar Diantoro pada rapat kordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021”.

            Berdasarkan data di atas menunjukkan tingkat literasi negara ibu pertiwi masih sangat rendah. Untuk itu, melalui bulan bahasa yang jatuh pada bulan Oktober ini mari kita galakkan kegiatan budaya membaca literasi anak didik sedari kecil dan dari hal-hal kecil. Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan misalnya menjadi role model peserta didik dan meminta dan mendampingi anak didik membaca buku cerita bergambar, menceritakan kembali isi cerita melalui media dongeng sebagai salah satu cara mengoptimalkan daya imajinasi anak khususnya PAUD/TK, memberikan motivasi akan pentingnya membaca literasi dan nilai moral yang dapat dipetik sehingga membentuk karakter pembiasaan baik sejak dini.

            Yupzz… kegiatan bulan bahasa tidak mesti bermewah-mewahan cukup mengambil waktu luang anak-anak setelah menyelesaikan kegiatan di area atau dapat pula dilakukan diawal sebelum atau setelah kegiatan proses pembelajaran anak-anak bisa membaca buku cerita bergambar sebagai pengisi waktu meskipun ditemui anak yang belum lancar membaca. Alhamdulillah peserta didik di PG-TK Al Azhar Cairo Palembang telah melakukan kegiatan tersebut. Disela-sela waktu anak-anak menyempatkan membaca buku kesukaan. Mendengarkan dongeng, bahkan anak-anak mendonasikan minimal 2 buah buku kepada perpustakaan Al Azhar Cairo dalam rangka menyemarakkan kegiatan bulan bahasa. Masyaallah….

            Semoga generasi bangsa tumbuh menjadi generasi yang berakhlakulkarimah, cerdas dan maju, dan tingkat literasi bangsa Indonesia semakin terdepan secara kualitas maupun kuantitas. Aamiin ya robbal ‘alamin…..Saya selaku penulis mohon maaf jika banyak terdapat kekeliruan maupun kesalahan. Tak Ada Gading yang Tak Retak. Demikian semoga dapat menginspirasi teman-teman dan bersama kita tingkatkan literasi menjadi budaya dimulai dari diri sendiri dalam menggapai gerbang ilmu. Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang muslim.

 

Referensi

  1. Faozan Tri Nugroho. 2021. 40 Kata-Kata Mutiara Bijak tentang Buku dan Membaca Bisa Menginspirasi Hidup. Jakarta: Bola.com
  2. kemendagri.go.id. Tingkat Literasi Indonesia. Jakarta. Published by admin on Maret 23, 2021

Sevima.com. 14 Oktober 2020. Pengertian Literasi Menurut Para Ahli. Dunia Kampus

Views All Time
Views All Time
511
Views Today
Views Today
1

Post comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2024 Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Palembang

WhatsApp WhatsApp us