Indra J Bunayu: “Jangan Pernah Menantang Allah”

NewsKomentar Dinonaktifkan pada Indra J Bunayu: “Jangan Pernah Menantang Allah”

Turkey – Edutrip SMP Islam Al Azhar Palembang, hari ini kembali menyusuri jejak-jejak sejarah dari zaman Romawi kuno di kota tua Ephesus, Selcuk, Turki dan Tadabur alam menyaksikan betapa Agung dan indahnya ciptaan Allah SWT, sang maha pencipta menciptakan Alam dan segala isinya dan dengan berbagai kisah yang dapat menjadi pelajaran bagi kita umat manusia.

Tidak seperti kota kuno umumnya yang beberapa di antaranya sudah tidak lagi dihuni, Ephesus sampai sekarang masih “hidup” dan menarik perhatian wisatawan.

Saya melihat dari reruntuhan saja sudah terbayang keindahannya, apalagi pada saat masih utuh. Begitu indah hasil karya yang sudah bisa di hasilkan jauuh ribuan tahun yang lalu. Allah SWT, sudah menganugerahkan kenikmatan dunia yang begitu banyak dengan Kaum yang tinggal di Ephesus ini namun ajaran Tauhid mereka selewengkan, mereka menciptakan tuhan-tuhan palsu dalam bentuk dewa dewi yang mereka sembah.

Demikian juga ajaran Tauhid dari Nabi Isa yang mereka selewengkan dan mengubah-ubah Injil yang asli, bahkan mengangkat Nabi Isa sebagai anak Tuhan;
“Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”.(Q.S. Al-Kahfi 4)

Namun bukan berarti kota ini sejak dulu aman-aman saja. Sejarah telah mencatat bahwa kota yang penuh kenikmatan duniawi ini pernah hilang karena guncangan gempa bumi
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya”

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus” (Q.S. Al-Kahfi 7-8)

Setelah rata dan hancur di guncang oleh adzab Allah SWT dengan gempa Bumi, seketika itu juga semua bangunan yang indah dan sebagian besar penduduknya mati, maka kota ini seketika mati dan sunyi.

Kota ini kembali dibangun diatas reruntuhan sebagai situs pengingat kita bahwa Allah SWT, sangatlah tidak suka dengan mahluknya yang syirik dan menyembah berhala.
Saat ini pun wisatawan bisa menikmati bangunan-bangunan kuno yang banyak mengalami renovasi.

Banyak terdapat situs di Ephesus ini diantaranya Candi Artemis juga memiliki sejarah tersendiri. Candi yang dibuat atas perintah Raja Croesus dari Lydia ternyata pernah dibakar oleh Raja Hesostratos dan kemudian direnovasi oleh Alexander. Ada beberapa hal yang membuat Ephesus menjadi begitu penting, yaitu:
* Candi Artemis merupakan bagian dari keajaiban dunia yang perlu dilestarikan.
* Terdapat perpustakaan kuno terbesar yang didedikasikan untuk Celsus Polemeanus.
* Ephesus ditemukan pada 1500 – 1000 SM.
* Ephesus yang memiliki populasi 1/4 juta merupakan kota terbesar pada masa kekaisaran Romawi.
* Ephesus pernah diguncang oleh gempa bumi hingga rusak parah, hancur luluh lantak…..

Tentang Gua Ashabul Kahfi di Wilayah Ephesus, Selcuk ini ternyata memiliki tafsirannya sendiri.
Ini terkait dengan keberadaan Efesus, kota kuno era Kekaisaran Romawi dan ada singgungannya juga dengan catatan-catatan sejarah Kristen di awal abad ke-5 Masehi.

Dalam Islam dijelaskan bahwa pemuda-pemuda ini lari dari kekuasaan raja yang lalim untuk mempertahankan tauhidnya. Sementara dalam kisah Kristen, para pemuda ini lari dari kekuasaan Raja Decius, dan melarikan diri ke gua, tertidur selama beratus tahun dan baru bangun kembali ketika kuasa berganti di bawah tapuk pimpinan Raja Theodosius II.

Kejadian-kejadian ini terjadi di Kota Efesus, kota tua yang sekarang berada di Selcuk.
Bagi saya Gua Ashabul Kahfi Turki ini sungguh menarik karena terdapat singgungan cerita antara 2 agama besar, Islam dan Kristen. Karena terdapat benang merah yang kuat diantara 2 agama ini tentang keberadaan Gua Ashabul Kahfi di Selcuk.

Orang-orang Turki pun meyakini bahwa Gua Ashabul Kahfi yang di Selcuk-lah yang menjadi sebenar-benarnya Gua Ashabul Kahfi atau The Cave of Seven Sleepers.
Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita…
bahwa kekuasaan kita sebagai manusia tidak ada artinya sedikitpun bagi Allah SWT….

Apakah kurang nyata kisah yang terjadi juga di Pompei Italy Yang telah hancur dan terkubur pada tahun 79 M, setelah gunung berapi Vesuvius meletus dan mengubur seluruh komunitas di bawah 60 kaki dengan abu dan batu dari letusan gunung berapi. Yang menewaskan seketika sekitar 20.000 penduduk. Setelah letusan gunung berapi, kota ini hilang selama hampir 1700 tahun….???
Apakah kurang nyata kisah-kisah Nabi-Nabi terdahulu yang kaumnya dimusnahkan dan dilenyapkan seketika oleh Allah SWT….???

Coba baca Dalam AlQur’an, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan.

1. Kaum Nabi Nuh
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).

2. Kaum Nabi Hud
Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).

3. Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).

4. Kaum Nabi Luth
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu’araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).

5. Kaum Nabi Syuaib
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).

Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu’araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).

6. Firaun
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).

7. Ashab Al-Sabt
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A’raaf: 163).

8. Ashab Al-Rass
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib.

Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).

9. Ashab Al-Ukhdudd
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).

10. Ashab Al-Qaryah
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).

11. Kaum Tubba’
Tubaa’ adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).

12. Kaum Saba
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma’rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).

“SEKALI LAGI Jangan pernah syirik dengan Allah atau bahkan berani menentangNya…..
Atau Adzab akan menimpa kita….
‎لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

@Ephesus ,Selcuk, Turki

Views All Time
Views All Time
1904
Views Today
Views Today
1

Comments are closed.

© 2024 Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Palembang

WhatsApp WhatsApp us