Oleh :
Dea Safiera, S.Si.
Guru SD Islam Al-Azhar Cairo Palembang
Anak merupakan anugerah terindah yang telah Allah titipkan kepada para orangtua yang ada di dunia. Kehadiran seorang anak membuat hidup menjadi lebih berwarna. Tangis, tawa, senyum manis dan semua tingkah lakunya selalu menemani hari-hari Ayah Bunda. Hal ini pula yang nantinya akan selalu dirindukan ketika sang anak sudah beranjak dewasa.
Ayah Bunda pasti ingin sekali si kecil tumbuh menjadi anak yang cantik dan tampan, berprestasi di bidang akademik maupun di bidang agama, selalu berbuat baik kepada teman-temannya, juga menjadi kebanggaan bagi semua orang. Namun, bagaimana bisa? Hal penting yang harus Ayah Bunda lakukan adalah dengan memberi kepercayaan penuh kepada si kecil. Sehingga, nantinya mereka akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri, berani dan mandiri. Apakah Ayah Bunda sudah memberikan kepercayaan penuh kepada mereka?
Kepercayaan harus diberikan sejak dini dan dimulai dari hal-hal yang sederhana. Misalnya, Ayah Bunda akan membiarkan mereka untuk menyelesaikan tugas sekolahnya dikerjakan sendiri. Namun, seringkali Ayah Bunda membantu anak untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas tersebut. Bahkan pengalaman seorang guru kelas yang pernah menemukan tulisan pada lembar jawaban bukan merupakan tulisan muridnya, melainkan tulisan Ayah atau Bundanya. Sebenarnya tidak ada yang salah jika Ayah Bunda ingin membantu mereka. Namun, jangan sampai membuat mereka menjadi anak yang kurang percaya diri dengan kemampuannya. Sehingga nantinya mereka akan selalu menganggap remeh setiap tugas yang diberikan, karena mereka akan berpikir bahwa ada Ayah Bunda yang akan selalu membantu untuk menyelesaikannya.
Pernahkah terlintas di dalam benak Ayah dan Bunda, jika hal tersebut terus-menerus dibiarkan terjadi? Apa yang akan terjadi pada mereka di masa depan? Bisa saja mereka tumbuh menjadi anak yang malas, tidak bertanggung jawab, dan selalu bergantung dengan orang lain. Selain itu, menurut Carl Pickhartd, seorang psikologi sekaligus penulis buku parenting menyatakan bahwa anak yang kurang percaya diri akan enggan mencoba hal-hal baru, karena mereka selalu merasa takut gagal dan takut jika akan mengecewakan orang lain (Fitriyani, 2020).
Jadi apa yang seharusnya Ayah Bunda lakukan? Percaya pada mereka. Menurut Pakar Pendidikan dan Parenting Najelaa Shihab, sebelum anak mengembangkan kemampuannya, orangtua yang harus lebih dulu memberikan kepercayaan kepada anak (Cahya, 2017). Percaya bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan setiap tugas atau PRnya tanpa bantuan Ayah dan Bunda. Jika Ayah Bunda ingin membantu mereka, bantulah dengan mengajaknya untuk rajin mengerjakan soal-soal. Namun ingat, lakukan hal tersebut dengan cara yang menyenangkan, sehingga sang anak tidak akan merasa tertekan atau malah merasa terbebani.
Ayah Bunda, jangan pernah langsung mengambil alih hal-hal yang dirasa sulit oleh si kecil, sehingga nantinya mereka tidak bisa mengembangkan kemampuan dan kepercayaan dirinya dalam menyelesaikan suatu masalah. Sesekali biarkan mereka melakukan kesalahan, kemudian bantulah mereka untuk memperbaiki kesalahannya. Hal ini dapat mengajari anak untuk tidak pernah takut gagal dan juga dapat membangun kepercayaan diri pada anak.
Semua anak pasti senang ketika mendapatkan pujian dari Ayah dan Bunda. Beri pujian kepada mereka setiap kali mereka berhasil melewati hal yang sulit. Tak peduli menang atau kalah, Ayah dan Bunda harus menghargai semua usaha yang dilakukan anak, sebab seharusnya anak-anak tidak perlu merasa malu karena mereka telah berusaha sebaik mungkin. Namun, Ayah Bunda harus memberika pujian tersebut dengan cara dan porsi yang tepat. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Pakar Psikolog Perkembangan Anak Remaja dan Keluarga, Titi P. Natalia. Menurutnya, pujian memang sangat diperlukan oleh anak, tapi tetap harus dalam porsi sewajarnya alias tidak berlebihan (Tsani, 2021)
Kepercayaan Ayah dan Bunda sangat menentukan masa depan si kecil. Ingatlah, bahwa anak yang merasa dipercaya akan selalu berusaha keras untuk tidak mengecewakan orang-orang yang mempercayainya. Sehingga mereka tumbuh menjadi anak yang percaya diri, berani dan mandiri dalam menyelesaikan semua masalah yang datang kepadanya. Sebaliknya, apabila Ayah Bunda tidak memberikan kepercayaan penuh pada mereka, maka dapat membuat mereka menjadi anak yang patah semangat, selalu takut untuk mencoba hal-hal baru, dan tidak bersemangat untuk menyenangkan hati orang-orang di sekitarnya.
Memberi kepercayaan pada anak adalah salah satu bukti bahwa kita benar-benar menyayangi mereka. Tentunya semua orangtua menginginkan anaknya mendapatkan yang terbaik dalam segala hal, namun terkadang akhirnya Ayah dan Bunda jadi selalu ingin ikut campur semua hal dalam kehidupan anak. Meskipun tujuannya baik dan dilandaskan kasih sayang, hal ini bisa berdampak buruk bagi mereka. Jadi, mulai sekarang Ayah Bunda harus lebih percaya kepada mereka, sehingga dampak-dampak buruk yang kita khawatirkan tidak akan pernah terjadi pada anak-anak kita di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka :
Breastfriends.id. 2020. 7 Tips Bagaimana Bicara pada Anak tentang Diagnosa Kanker. https://breastfriends.id/7-tips-bagaimana-bicara-pada-anak-tentang-diagnosa-kanker/. Diakses pada tanggal 3 September 2021.
Cahya, K. D. 2017. Orangtua Ingatlah, Kekuatan Kepercayaan Untuk Anak Anda. https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/21/084112520/orangtua-ingatlah-kekuatan-kepercayaan-untuk-anak-anda. Diakses pada tanggal 2 September 2021.
Fitriyani. 2020. Tips Parenting: 17 Cara untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak. https://id.theasianparent.com/17-cara-untuk-meningkatkan-kepercayaan-diri-anak. Diakses pada tanggal 2 September 2021.
Purnama, A. 2018. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak. https://www.duniaanak.co.id/2018/03/menumbuhkan-rasa-percaya-diri-anak.html. Diakses pada tanggal 3 September 2021.
Tempo.co. 2017. Umur yang Tepat Mengajarkan Anak Berkompromi. https://cantik.tempo.co/read/875830/umur-yang-tepat-mengajarkan-anak-berkompromi. Diakses pada tanggal 3 September 2021.
Tsani, N. 2021. Dampak Positif dan Negatif Pujian Bagi Anak. https://sangbuahhati.com/baca/dampak-positif-dan-negatif-pujian-bagi-anak/. Diakses pada tanggal 2 September 2021.
Purnama, A. 2018. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak. https://www.duniaanak.co.id/2018/03/menumbuhkan-rasa-percaya-diri-anak.html. Diakses pada tanggal 3 September 2021.
© 2024 Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Palembang