Oleh:
Agung Trimulyana, S.Pd.
Guru Seni SD Islam Al-Azhar Cairo Palembang
Kemajuan di era digital dapat mempermudah sesorang untuk mencari sumber informasi terlebih mencari kreativitas untuk dikembangkan baik secara manual maupun digital. Dalam hal ini diperlukan tingkat berfikir yang baik serta pengalaman yang memadai sebagai arah dalam menentukan bakat seorang anak.
Dua tahun silam sebelum pandemi anak-anak bisa dilihat perkembangannya melalui pembinaan anak berbakat, ekskul, bahkan interaksi dalam pembelajaran. Disitulah seorang pendidik bisa mengidentifikasi anak-anak yang berbakat dan memberikan arah yang tepat, sehingga anak bisa menyalurkan bakatnya dengan baik.
Untuk bakat yang berkaitan dengan seni rupa, seorang pendidik harus melihat bentuk dan wujud dari karya itu sendiri agar anak-anak dapat diarahkan dengan baik. Hasil karya anak apapun itu bentuknya harus di apresiasi.
Misalnya berupa gambar, patung, lukisan dan lain-lain. Dalam prosesnya, seorang pendidik di sekolah dasar harus menanamkan kepada peserta didik bahwa nilai proses itu lebih penting dari pada hasil yang di capai. Ini akan menanamkan nilai kejujuran pada anak. Bahwa sebuah proses tidak ada yang instan.
Dalam prosesnya, anak sekolah dasar akan diperkenalkan dengan materi seni seperti, warna, bentuk, texture, dan lain-lain. Disini karakteristik anak berbeda-beda. Ada yang kuat dalam mewarnai, ada yang mudah dalam membentuk gambar, ada yang mempu menyerap semua dengan mudah, dan ada juga yang tidak sama sekali. Pada dasarnya setiap anak memiliki kecendrungan yg baik dalam berkesenian pada setiap tahap pekembangannya.
Namun wujud karya seni yang dihasilkan bisa di nilai dari bentuk, apakah sesuai dengan tahap perkembangan yang ada atau tidak. Jika karya seni yang dihasilkan melewati batas perkembangan untuk usia yang sebagaimana mestinya, maka anak-anak tersebut adalah mereka yang memiliki bakat. Tidak sulit mengarahkan anak yang berbakat asalkan mereka memiliki kemauan baik.
Tapi bukan tidak mungkin untuk mereka yang memiliki kemauan tinggi untuk mengalahkan anak-anak yang berbakat. Disinilah pendidik harus dengan cermat mengamati peserta didik. Sehingga pada akhirnya sebagai sebagai seorang pendidik kita harus mensuport seluruh kegiatan anak dan mengapresiasi apapun bentuk karya anak selagi Dalam hal yang positif.
Lomba menggambar, melukis merupakan salah satu bentuk kegiatan positif yang bertujuan untuk aktualisiasi anak. Tujuannya bukanlah semata untuk kemenangan. Dalam hal ini Anak diajarkan untuk bersyukur apabila mendapatkan sebuah kemenangan, menerima kekalahan dengan lapang dada apabila kalah, mempelajari kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya, dan mendapatkan pengalaman yang berharga untuk memotivasi diri menjadi lebih baik.
Hal penting yang perlu di tanamkan kepada anak dalam hal ini adalah tidak ada ‘kemenangan indah sebelum adanya kekalahan’.
Art space foundation adalah lomba yang diikuti SD Islam Al-Azhar Cairo Palembang, dan banyak negara lainnya. dengan tema luar angkasa anak-anak di setiap negara menunjukan kualitas dan standar berkarya dari negara dibelahan dunia. Acara ini di adakan setiap akhir tahunnya di colorado, AS.
Peserta hanya mengupload gambar sesuai dengan waktu yang ditentukan dan mengikuti ketentuan lomba lainnya. Pemenang utama mendapatkan $1200 setelah dihubungi panitia melalui email untuk menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Dan akan di undang ke markas besar dan pusat penemuan yang berlokasi Colorado Springs, Colorado, USA.
Berikut ini adalah gambar anak SD Islam Al-Azhar Cairo Palembang yang berpartisipasi mengikuti lomba Art Space Foundation 2 tahun silam sebelum pandemi covid-19.
Dan insyallah akhir tahun mendatang lomba ini akan diadakan kembali sehingga bisa menjadi referensi dan pengembangan kreativitas bagi anak untuk mendapatkan pengalaman di bidang seni rupa.
WhatsApp us